Ogoh-Ogoh
Salah satu keunikan dibali pada saat pengerupukan ( sehari sebelum puncak hari raya nyepi ) adalah, pawai ogoh ogoh.Pengerupukan adalah sebuah aktivitas untuk mengusir bhutakala (setan). Umumnya umat Hindu di Bali melakukan prosesi ini dengan cara memukul berbagai alat yg bisa mengeluarkan bunyi berkeliling rumah sambil membawa api. Biasanya sih dipakai kaleng-kaleng bekas. Suara gaduh yg ditimbulkan akan mengundang para bhutakala untuk berkumpul karena dipikirnya ada pesta. Saat itulah kita akan membakarnya dgn api yg sudah disiapkan dari daun kelapa yg kering. Sebenarnya prosesi ini memiki makna membakar semua nafsu jahat yg ada pada diri manusia sehingga pada saat Nyepi kita bisa lahir kembali menjadi manusia yg suci dan baik.Ogoh-ogoh sendiri mulai diperkenalkan sekitar th 1993.Entah darimana inspirasinya, secara spontan anak-anak muda di Denpasar mulai membuat sebuah patung besar berbentuk binatang dari rangkaian bambu yg dihias, kemudian diarak keliling desa saat pengerupukan. Mendapat sambutan yg positif dari masyarakat luas, ogoh-ogoh pun berkembang dari tahun ketahun. Design ogoh-ogoh yg dulunya binatang, kini sudah berkembang menjadi bentuk raksasa, tokoh pewayangan, sampai tokoh kartun & pemain bola. Nilai artistiknya-pun tidak main-main, benar-benar bagus (seniman Bali gitu loh). Akhirnya mulai th 1998 ogoh-ogoh diperlombakan. Ironisnya, hadiah bagi pemenangnya cuman 1.5juta tidak sebanding dgn biaya membuat ogoh-ogh yg mencapai puluhan juta. Tapi semangat anak-anak muda Bali untuk berkarya tidak pernah pudar.